Manusia
memiliki potensi diri yang berbeda antara yang satu dengan yang
lainnya. Dengan adanya potensi yang berbeda-beda, maka harus saling
memahami bahwa setiap manusia memiliki kelebihan dan kekurangan. Dengan
sikap saling memahami maka kehidupan manusia menjadi harmonis. Potensi
diri harus digali dan dikembangkan oleh individu sehingga menjadikan
kekuatan untuk dapat berprestasi. Untuk itu, individu harus dapat
mengenali potensi yang ada dalam dirinya.
A. Pengertian Potensi
(sumber: kaskus.co.id)
A. Pengertian Potensi
Potensi berasal dari bahasa Inggris "to potent"
yang berarti keras, kuat. Istilah lain potensi adalah kemampuan,
keuletan, kesanggupan atau daya baik sudah terwujud atau belum terwujud.
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), potensi berarti kemampuan
yang mempunyai kemungkinan untuk dikembangkan.
Berdasarkan pengertian di atas, potensi merupakan daya yang dimiliki oleh setiap manusia. Hanya saja, daya tersebut belum terwujud atau belum dimanfaatkan secara maksimal. Manusia dianugerahi cipta, rasa, dan karsa. Ketiga hal tersebut yang disebut potensi dasar. Dengan daya cipta, manusia mampu menciptakan sesuatu yang bermanfaat bagi kehidupan diri sendiri atau dimanfaatkan oleh orang lain. Melalui perasaan mampu merasakan atau membedakan mana yang baik dan buruk. Sedangkan dengan karsa, manusia mempunyai kemampuan untuk melakukan atau tidak melakukan sesuatu. Dengan memanfaatkan potensi secara optimal manusia dapat mencapai potensi yang bermanfaat bagi kehidupan.
Berdasarkan pengertian di atas, potensi merupakan daya yang dimiliki oleh setiap manusia. Hanya saja, daya tersebut belum terwujud atau belum dimanfaatkan secara maksimal. Manusia dianugerahi cipta, rasa, dan karsa. Ketiga hal tersebut yang disebut potensi dasar. Dengan daya cipta, manusia mampu menciptakan sesuatu yang bermanfaat bagi kehidupan diri sendiri atau dimanfaatkan oleh orang lain. Melalui perasaan mampu merasakan atau membedakan mana yang baik dan buruk. Sedangkan dengan karsa, manusia mempunyai kemampuan untuk melakukan atau tidak melakukan sesuatu. Dengan memanfaatkan potensi secara optimal manusia dapat mencapai potensi yang bermanfaat bagi kehidupan.
B. Macam-Macam Potensi Diri
Budiyanto (2006: 3), menyebutkan potensi diri setiap manusia terdiri dari:
- Potensi fisik yaitu organ fisik manusia yang dapat dipergunakan dan diberdayakan untuk berbagai kepentingan pemenuhan kebutuhan hidup. Setiap potensi fisik manusia mempunyai fungsi sendiri-sendiri. Misalnya kaki untuk berjalan, mulut untuk bicara, telinga untuk mendengar.
- Potensi mental intelektual yaitu potensi kecerdasan yang ada dalam otak manusia. Potensi ini untuk menganalisis, merencanakan, menghitung dan sebagainya.
- Potensi mental spiritual yaitu potensi kecerdasan dalam diri sendiri yang berhubungan dengan kearifan di luar jiwa sadar (bukan hanya mengetahui nilai tetapi menemukan nilai). Spiritual quotient dapat terbentuk melalui pendidikan agama formal.
- Potensi sosial emosional yaitu potensi kecerdasan yang ada pada otak manusia (sebelah kanan). Berfungsi untuk mengendalikan marah, bertanggungjawab, motivasi, kesadaran diri dan lain sebagainya.
- Potensi ketahanmalangan yaitu potensi kecerdasan manusia yang bersumberkan pada bagian dalam diri manusia yang berhubungan dengan keuletan, keuletan, dan daya juang.
Delapan kecerdasan manusia antara lain sebagai berikut:
- Kecerdasan logis matematis yaitu kecakapan menghitung, seperti sering digunakan oleh ilmuwan, akuntan, ahli ekonomi dan lain-lain.
- Kecerdasan linguistik verbal yaitu kecakapan berfikir melalui kata-kata, seperti penulis, pembicara profesional dan lain-lain.
- Kecerdasan interpersonal yaitu kecerdasan untuk berkomunikasi dengan baik dan mengamati isyarat non verbal merupakan dasar kecerdasan ini. Misalnya guru dan penasehat.
- Kecerdasan ruang visual yaitu kecakapan berfikir dalam ruang tiga dimensi. Misalnya polit, astronot, pelukis.
- Kecerdasan musik yaitu kecakapan untuk menghasilkan sebuah musik atau nada, misalnya komposer, musisi, penyanyi.
- Kecerdasan kinestetik yaitu kecakapan melakukan gerakan dan keterampilan, misalnya olahraga, atletik, menari, perajin, dokter bedah, mekanik.
- Kecerdasan hubungan sosial yaitu kecakapan memahami dan merespon serta berinteraksi dengan orang lain, seperti guru, konselor, aktor, politikus, pemimpin masyarakat.
- Kecerdasan naturalis yaitu kemampuan untuk mengamati, memahami dan menyusun pola atau unsur dalam lingkungan alami. Kecerdasan ini dimiliki oleh siapa saja.
Sumber: Sugiyono. Pendidikan Kewarganegaraan. Jakarta: Pusat Perbukuan Depdiknas.
Post a Comment