CIA Sebagai Organisasi Intelijen Amerika Serikat

CIA adalah kepanjangan dari Central Intelligence Agency (Agen Intelijen Pusat). Sebagai bagian dari negara Amerika Serikat, CIA bertanggungjawab untuk menyediakan data-data intelijen dalam arti luas sebagai bagian dari keamanan nasional yang dibutuhkan bagi para pengambil kebijakan negara. Direktur Agen Intelijen Pusat diangkat oleh Presiden dan diberitahukan pada Senat. Direktur mengatur operasi, mengangkat personel intelijen, dan mengolah anggaran yang diperlukan serta bertindak sebagai manajer Intelijen Sumber Daya Nasional atau National Human Source Intelligence (HUMINT). 

(sumber: id.wikipedia.org)

Secara organisasi, CIA dibagi secara terpisah menjadi empat komponen dasar. Semuanya menjalankan 'siklus intelijen', proses mengumpulkan, menganalisis, menyebarkan informasi, dan data intelijen ke pejabat pemerintahan paling puncak.

Direktur CIA yang diangkat oleh presiden dengan persetujuan senat, memiliki beberapa staf yang secara langsung berada dibawah kendalinya yang menangani masalah publik, sumber daya manusia, inovasi misi, protokol, urusan yang berkaitan dengan kongres, isu-isu hukum, pengelolaan informasi, dan kekeliruan internal. 

Dengan demikian, Central Intelligence Agency (CIA) merupakan sebuah badan intelijen yang sepanjang kiprahnya digunakan untuk menundukkan masyarakat dunia demi dominasi Amerika Serikat di dunia. Nyaris tak ada peristiwa di dunia, terutama gejolak politik dan perubahan di berbagai negara yang tak luput dari kerja-kerja CIA. 

Sebagai organisasi mata-mata, tentunya CIA juga harus mengembangkan teknologi informasi komunikasi yang canggih untuk dapat mengumpulkan data informasi yang akurat untuk dapat mengendalikan keadaan agar dapat diarahkan untuk kepentingannya. Karenanya dapat dikatakan bahwa CIA dihubungkan dengan lembaga yang berkaitan dengan berbagai macam teknologi canggih bagi pengembangan teknologi untuk kepentingan keamanan dan politik. Teknologi berupa satelit pengintaian merupakan piranti yang akan selalu dikembangkan dan jangan sampai kalah bersaing dengan pengembangan teknologi yang sama dengan kekuatan-kekuatan politik dari negara lainnya. 

Agar dapat bertahan, setiap negara memang membutuhkan adanya dinas intelijen. Tujuan tersebut terkesan begitu mulia jika saja setiap negara memang ditakdirkan untuk memberikan kesejahteraan dan keamanan bagi semua rakyatnya. 

Sumber: Zaenurropik. 2008. Operasi Gelap CIA. Yogyakarta: Garasi.