Demoralisasi Di Era Globalisasi

Globalisasi merupakan suatu istilah yang mengenai pudarnya  batas administrative wilayah karena perkembangan IPTEK. Atau dengan kata lain “proses mendunia”. Globalisasi dapat terjadi dalam berbagai aspek kehidupan baik itu politik, ekonomi, sosial, budaya.

Globalisasi dalam bidang politik terjadi dengan semakin berkembangnya organisasi-organisasi berbasis dunia atau hubungan bilateral dan multilateral antar Negara yang semakin baik. Globalisasi bidang ekonomi dengan berkembangnya pasar bebas bagi beberapa wilayah seperti MEA, MEE, AFTA. Globalisasi di bidang sosial dapat dirasakan dengan semakin canggihnya teknologi yang digunakan masyarakat dunia dalam berkomunikasi. Mereka jarang sekali menggunakan fasilitas surat menyurat. Komunikasi yang terjadi cukup menggunakan alat seperti handphone atau internet dengan layanan social media yang begitu banyak, diantaranya whatsapp, line, facebook, twitter. Di bidang budaya, berkembangnya sarana teknologi yang canggih yang dimanfaatkan masyarakat dalam kemudahan beraktifitasnya. Baik itu sarana komunikasi, transportasi, kesehatan dan pendidikan. Selain itu, dalam bidang budaya pun berkembangnya bahasa-bahasa internasional yang digunakan oleh masyarakat dunia. 

Globalisasi yang terjadi pada masyarakat tentunya menimbulkan sisi positif dan negatif. Dampak positif yang bisa dirasakan diantaranya berkembang IPTEK, perekonomian Negara semakin meningkat yang memicu naiknya taraf hidup masyarakat. Sedangkan dampak negative dari globalisasi antara lain munculnya masalah-masalah sosial yang terjadi dalam masyarakat seperti demoralisasi.

Demoralisasi merupakan istilah pergeseran atau penurunan moral seseorang dalam masyarakat. Demoralisasi terjadi karena masyarakat menerima begitu saja budaya luar dengan tanpa melakukan filtrasi atau penyaringan budaya yang pantas atau tidak dengan budayanya. Masyarakat menganggap setiap budaya itu dapat dimanfaat oleh semua daerah padahal kenyataannya tidak seperti itu. Banyak budaya di daerah tertentu yang tidak bisa digunakan di daerah lain karena terbentur dengan norma yang berlaku di daerah tersebut. Sinngkatnya, banyak faktor yang menyebabkan masyarakat mengalami demoralisasi di era globalisasi yang tengah dihadapi sekarang. Faktor-faktor tersebut antara lain adanya informasi yang tidak terkendali, kurangnya keimanan dan ketakwaan, lemahnya kontrol masyarakat. 

Sebagai contoh dari adanya demoralisasi adalah adanya pergaulan bebas, banyaknya tindak kriminal, tawuran pelajar. Untuk meminimalkan terjadinya demoralisasi masyarakat selayaknya melakukan tindakan-tindakan preventif dan kuratif. Tindakan pereventif untuk mencegah terjadinya demoralisasi bisa berupa peningkatan-peningkatan layanan penyuluhan terhadap masyarakat sehingga meninkatkan pengetahuan masyarakat dalam berbagai hal atau dibuatnya program-program yang bisa meningkatkan keimanan dan ketakwaan masyarakat terhadap Sang Pencipta. Tindakan kuratif yang dilakukan dengan cara peningkatan penegakan hukum bagi masyarakat yang melanggar dan peningkatan layanan rehabilitasi. 

Dengan demikian, perlu kita pahami bahwa di tengah majunya berbagai aspek dalam kehidupan masyarakat terdapat dampak-dampak yang ditimbulkan. Masyarakat pelu semakin mawas diri dan cerdas dalam menyikapi semua yang terjadi serta pandai memilah hal yang lebih mendatangkan manfaat atau sebaliknya.

Post a Comment